Oleh : Natasha - 1305002552
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Golkar Idrus
Marham mulai memberikan
indikasi kesiapannya jadi pemimpin teratas partai
berlogo beringin. Ia digadang jadi satu diantara calon kuat
pengganti Setya Novanto, Ketua Umum Golkar yang tengah ditahan
KPK.
Perpindahan pucuk pimpinan Golkar terbuka sesudah menguatnya wacana Musyawarah Nasional Luar Umum (Munaslub).
Perpindahan pucuk pimpinan Golkar terbuka sesudah menguatnya wacana Musyawarah Nasional Luar Umum (Munaslub).
" Bila itu
ya diinginkan oleh semua keluarga besar Partai
Golkar, intinya beberapa pimpinan
tingkat propinsi serta kabupaten atau kota serta ada
ridho Tuhan Yang Maha Kuasa, jadi pasti saya siap,
" ujar Idrus Marham di Jakarta, Rabu (29/11/2017).
Ia mengakui siap maju jadi Calon Ketua Umum (Caketum) jika musyawarah nasional mengagumkan atau munaslub jadi diadakan.
Ia mengakui siap maju jadi Calon Ketua Umum (Caketum) jika musyawarah nasional mengagumkan atau munaslub jadi diadakan.
Idrus menyebutkan mempunyai prinsip membesarkan
Partai Golkar.
Idrus mengatakan, sudah menunjukkan dengan debutnya sampai kini ada dalam partai berlambang beringin ini. Agar dipilih, Idrus merencanakan meneruskan sisa kepemimpinan Setya Novanto.
Sebab, Golkar juga akan hadapi agenda politik besar Pilkada Serentak 2018 serta Pilpres 2019 yang akan datang. Idrus menginginkan menyiapkan Golkar menyambutnya.
Idrus mengatakan, sudah menunjukkan dengan debutnya sampai kini ada dalam partai berlambang beringin ini. Agar dipilih, Idrus merencanakan meneruskan sisa kepemimpinan Setya Novanto.
Sebab, Golkar juga akan hadapi agenda politik besar Pilkada Serentak 2018 serta Pilpres 2019 yang akan datang. Idrus menginginkan menyiapkan Golkar menyambutnya.
" Yang namanya meneruskan bermakna semua program, semua aktivitas kepengurusan yang ada mesti kita dampaktifkan demikian rupa untuk lakukan pergerakan yang ada, " jelas Idrus Marham.
Sebelumnya, Idrus Marham masih tetap malu-malu mengungkap niatannya maju jadi Ketua Umum Golkar. " Lah janganlah bicara (itu dahulu), saya ndak bisa demikian, itu tidak etis. Biarkanlah DPD I, agar DPD II yang memastikan, " tuturnya selesai rapat dengan 34 utusan DPD tingkat I di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Sabtu 25 November 2017 malam.
No comments:
Post a Comment