EKONOMI

https://onlinejournalismuph2017.blogspot.co.id/search/label/EKONOMI?updated-max=2017-12-02T18:47:00-08:00&max-results=20&start=18&by-date=false



2. Saling Bantah, Ini Kata Jokowi dan Pengamat Tentang Daya Beli Lesu

3. Rp234 Miliar Hilang Pasca Bandara Ngurah Rai Ditutup

4. BI: Dilarang Transaksi Individu Lewat Bitcoin

5. Dampak Kerugiaan Letusan Gunung Agung terhadap Pendapatan Ekonomi Indonesia

6. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Akan Segera Menerbitkan Aturan Layanan Digital

7. Indonesia’s 10 ‘New Balis’: Jokowi’s Plan for A Greater Economy

8. Holding BUMN Tambang Mendapatkan Dukungan Investor

9. Sri Mulyani Senang terhadap Orang yang Pamer Kekayaan
10. Mount Agung’s Eruption is a taking a toll on Bali’s Economy

Showing posts with label EKONOMIShow all posts

Saturday, December 2, 2017


Pertumbuhan Ekonomi Indonesia mencapai 5% di tahun 2017


sumber: okezone.com
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memproyeksi hingga akhir tahun di semester II secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5,17%. Tapi dengan didorong pertumbuhan investasi mencapai di atas 5% (7/9/2017).
Menurutnya, pertumbuhan konsumsi harus bertahan di sekitar angka 5% dengan catatan harga pangan yang stabil. Sementara, dengan deflasi di Agustus 2017, diharapkan daya beli masyarakat tidak tergerus.
"Kami harap daya beli terjaga growthnya. Kami harap bisa terjaga. Untuk keseluruhan ekspor kami harap tumbuh 5,4% dan impor 1,9%," jelasnya.
Sementara itu, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 5,17% ini maka investasi harus tumbuh diatas 5,2% secara keseluruhan di 2017. Sehingga di semester II ini maka pertumbuhan investasi harus 5,4%.

"Investasi kami lihat sebagai skenario optmis, dia diharapkan 5,2%. Kalau lihat Sem I sebesar 5,1% mungkin cukup optimis bisa tercapai. Untuk keseluruhan tahun berjalan, growth ekonomi untuk Semester I 5,01%. Komponen investasi adalah tumbuh 5,1%. Itu sudah kejadian," tukasnya. (okezone.com)
By: Fernando Vigilio / 00000011890

Dapatkan Google, Ditjen Pajak Juga Incar Perusahaan Sejenis

Dapatkan Google, Ditjen Pajak Juga Incar Perusahaan Sejenis


Ditjen Pajak Ken Dwijugastiadi menegaskan pihaknya tidak akan
berhenti di google dan masih akan mengejar perusahaan
sejenis, seperti Facebook dan juga Twitter. 
Direktorat Jendral Pajak Kementrian Keuangan (DJP Kemenkeu), setelah Google berikutnya adalah Facebook dan Twitter.

Menurut Ken, DJP Kemenkeu tidak membedakan tarif yang diberlakukan terhadap Google dan perusahaan sejenis lainnya.

Oleh karena itu tentu saja Facebook dan Twitter juga harus diperlakukan hal yang sama pula. Kamis (30/11/2017).

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah DJP Jakarta Khusus Muhammad Haniv menjelaskan, OTT yang akan dikejar setelah Google, yakni Facebook. 

"Pemeriksaan sedang berlangsung, dan sudah di agendakan Facebook yang kedua," ujar Haniv.

Menurutnya, penghasilan yang diraih oleh OTT berasal dari iklan Indonesia. Lebih tepatnya, mereka menyediakan ruang bagi berbagi produk Indonesia. 

Mentri Keuangan Sri Mulyani juga angkat bicara "semoga hal ini terus terjaga karena yang kami diskusikan baru hanya pembayaran pajak Google di tahun 2015 dan masih ada tahun - tahun kedepan, serta perusahaan sejenis lainnya," begitu tegasnya. 

Jerri Wijaya / 00000008725

refrensi : 

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20171130181358-532-259304/setelah-google-ditjen-pajak-fokus-kejar-facebook-dan-twitter/

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20171130155839-532-259271/google-akhirnya-bayar-pajak-sesuai-aturan-indonesia/

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20171201125824-92-259455/dapatkan-google-sri-mulyani-incar-pajak-perusahaan-sejenis/








No comments:

Post a Comment

Perbedaan Latar Belakang Tidak Menghalangi Pangeran Harry dan Meghan Markle Untuk Menikah

Perbedaan Latar Belakang Tidak Menghalangi Pangeran Harry dan Meghan Markle Untuk Menikah               Jakarta, indonesia—Awal Nove...