Oleh : Natasha - 1305002552
Holding Badan Usaha Punya Negara
(BUMN) bidang pertambangan resmi dibuat dalam Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Rabu (29/11/2017).
Holding yang beranggotakan PT Timah, PT Aneka Tambang
(Antam), serta PT Bukit Asam, dengan PT Indonesia Asahan Aluminium
(Inalum) jadi induknya ini didukung penuh dari
investor.
“Saham hijau semuanya, walau sebenarnya IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) merah, rupanya memperoleh dukungan penuh dari investor, ” tutur Direktur Paling utama PT Inalum (Persero) Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, hari ini.
“Saham hijau semuanya, walau sebenarnya IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) merah, rupanya memperoleh dukungan penuh dari investor, ” tutur Direktur Paling utama PT Inalum (Persero) Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, hari ini.
Untuk sesaat ini, gagasan tindakan korporasi kurun waktu dekat adalah kolaborasi penyediaan listrik di tiap-tiap smelter tambang perusahaan yang memerlukan, dengan PT Bukit Asam jadi pemasok.
“Adanya holding ini, pasti juga akan percepat visi PT Bukit Asam jadi perusahaan daya kelas dunia ke depan. Dengan kolaborasi, semasing perusahaan anggota holding sama-sama dukungan untuk jadi yang paling baik, ” ucap Direktur Paling utama PT Bukit Asam Tbk Arviyan Arifin.
Pembentukan holding BUMN industri pertambangan ini mempunyai tujuan tingkatkan kemampuan usaha serta pendanaan di bidang pertambangan. Diluar itu, mempunyai tujuan penambahan nilai lebih lewat hilirisasi dan tingkatkan efisiensi cost dari kolaborasi perusahaan.
Sesuai sama PP 72/2016, berubahnya status ke-3 anggota holding itu tetaplah diperlakukan sama juga dengan BUMN untuk beberapa hal berbentuk strategis. Negara mempunyai kontrol pada ke-3 perusahaan itu, baik dengan segera lewat saham seri A atau dwi warna, ataupun tidak segera lewat PT Inalum (Persero).
No comments:
Post a Comment