Sunday, December 3, 2017

1 Tahun Setelah Direlokasi, Bagaimana Kabar Warga Kalijodo Sekarang?

Oleh: Clarissa Adeline/00000012031


Diballik wajah Kalijodo yang kini terlihat rapi dan indah, terdapat masa lalu yang kelam. Kalijodo kini berubah, semenjak 21 Maret 2016 lalu ketika para aparat kepolisian merelokasi penduduk Kalijodo dan meratakan rumah-rumah disitu. Warga yang pernah tinggal disitu angkat suara.
Kalijodo Sekarang (Dokumentasi Pribadi: Clarissa Adeline)

 Kalijodo terletak di sepanjang bantaran timur Banjir Kanal, Kelurahan Pejagalan Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Tadinya tempat ini merupakan daerah yang terkenal dengan dunia malam, prostitusi, dan tempat berjudi.

Sampai akhirnya gubernur yang saat itu menjabat, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), merubah Kalijodo menjadi Ruang Publik Terpadu Ramah Anak, karena memang daerah tersebut adalah jalur hijau yang tidak boleh dibangun pemukiman.

Selain itu Ahok juga melihat tingginya tingkat kekerasan dan insiden kecelakaan didaerah tersebut. Ditambah lagi pemicunya saat insiden Riki (24) yang mengendarai Toyota Fortuner menabrak motor dan menewaskan 4 orang setelah pesta minum bir di kawasan Kalijodo. 

Ahok kemudian memindahkan warga yang tinggal di daerah tersebut ke beberapa tempat disekitar situ.  Ia juga menyediakan rumah susun yang berada di Pulo Gebang dan Marunda.

Salah satu warga, Randy (bukan nama asli), mengatakan bahwa dirinya sudah hidup di Kalijodo semenjak ia lahir, 29 tahun yang lalu.  Ia bekerja diluar dan sesekali membantu bar disebelah rumahnya.

Sebelum dibongkar, Randy bercerita bahwa Kalijodo sangat padat, dan hampir seperti tempat-tempat kost. Saat malam, tempat itu menjadi sangat ramai oleh para pekerja kaya yang mencari hiburan.

Sampai pada suatu hari ia mendapat surat untuk segera pindah ke tempat lain. Dan sekitar 1 bulan kemudian, polisi datang untuk merelokasi.

“Rasanya cepat sekali, kami belum siap. Kami langusng dialihkan ke Rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa) di Marunda,” katanya saat kami wawancarai di Puri Mall, Minggu (26/11)

Namun Rusunawa tersebut berada di tempat terpencil dan minim lapangan kerja, sehingga banyak sekali akhirnya warga yang memilih untuk pindah ke tempat lain.

Randy mengatakan hidupnya sekarang sangat berubah, terpisah dari keluarga dan sahabatnya mebuatnya sedih. Karena kini rumah tinggal orang tuanya jauh dari tempatnya, ia kini sangat jarang bertemu. Ia juga sudah tidak tau dimana tetangganya dulu tinggal.

“Dulu lebih mending ya, mau cari duit gampang, malam bisa dapat duit, gampang lah pokoknya,” lanjutnya.

 Meski ia senang bahwa saat ini Kalijodo menjadi tempat yang positif, namun seringkali ketika Randy datang ke Kalijodo, ia merasa sedih karena ada sesuatu yang hilang dalam dirinya.

“Ya sekarang bagus sih, tapi yang bisa merasakan itu Cuma orang lain doang. Orang seperti saya yang asli sana, sudah tidak bisa merasakan apa-apa lagi,” tambah Randy.

Hal serupa juga dikatakan oleh Sum (nama panggilan). Ia sudah hidup di Kalijodo selama 20 tahun dan bekerja di warung di sana. Setelah Sum digusur, ia harus kembali ke kampung halamannya di Jawa Timur karena tidak mendapat pekerjaan di sini.

“Sangat tidak adil ya. Sekarang juga tempat prostitusinya pindah seberangnya (seberang Kalijodo),kata Sum ketika kami hubungi, Rabu (29/11)

Pada akhirnya, Sum mengatakan dirinya masih belum bisa menerima kejadian ini. Ia mengatakan juga banyak warga Kalijodo yang masih marah akan kejadian ini.

“kan banyak tempat lokalisasi, ada Alexis, Lokasari, Royale, tapi kenapa harus Kalijodo” ujarnya. 

Referensi:
1. Wawancara Pribadi Dengan Narasumber R 
2. Wawancara Pribadi Dengan Sum
3. 3. Metro TV News: Selain Prostitusi Ini Alasan Lain Ahok Gusur Kalijodo

No comments:

Post a Comment

Perbedaan Latar Belakang Tidak Menghalangi Pangeran Harry dan Meghan Markle Untuk Menikah

Perbedaan Latar Belakang Tidak Menghalangi Pangeran Harry dan Meghan Markle Untuk Menikah               Jakarta, indonesia—Awal Nove...