Friday, December 1, 2017

Trump Retweet Video Anti-Muslim, Aksinya Memicu Kegeraman Dunia


 Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali memicu kegeraman dunia. Aksinya menerima kecaman dari berbagai kalangan termasuk Perdana Menteri Inggris, anggota Parlemen Inggris, kelompok muslim Amerika Serikat dan sejumlah anggota Kongres. Hal itu bermula ketika Trump meretweet tiga video dari Jayda Fransen, perempuan sayap kanan Inggris yang mengandung pesan kebencian terhadap muslim pada Rabu, 29 November 2017.



Jayda Fransen merupakan wakil ketua Britain First, kelompok sayap kanan dan ultra-nasionalis. Perempuan yang memiliki 53 ribu pengikut di twitter mengaku sangat senang ketika postingannya di retweet Trump.

Video yang di retweet Trump berjudul ‘Muslim Merusak Patung Bunda Maria’, ‘Massa Islamis Mendorong Remaja dari Atap dan Memukulnya Sampai Mati’, dan ‘Migran Muslim Memukul Anak Laki Belanda yang Pakai Tongkat’. Video tersebut langsung memicu kegeraman dari komunitas dunia.

“Britain First berusaha memecah belah komunitas melalui narasi kebencian yang menunggangi kebohongan dan memicu ketegangan. Mereka menimbulkan kecemasan bagi warga yang patuh hukum. Salah jika seorang presiden melakukan hal ini,” ujar juru bicara Perdana Menteri Inggris, Theresa May, seperti dilansir Reuters.

Mendengar kritikan dari Theresa May, Donald Trump malah berbalik menuding May di akun twitternya. “Theresa @theresa_may, jangan fokus ke saya, fokus pada Terorisme Islam Radikal di Inggris. Kami baik-baik saja.”, tweet Trump kepada Theresa May 30 November 2017.

Sementara itu, kalangan Kongres Amerika Serikat, baik dari Partai Demokrat dan Partai Republik juga mengecam Trump. Senator Republikan John McCain mengaku kaget melihat aksi Trump yang meretweet video-video tersebut.

“Saya jelas terkejut”, ujar McCain yang kerap mengkritik Trump.

“Menyebarkan kebencian telah menimbulkan konsekuensi dan Presiden harusnya malu dengan dirinya sendiri,” ujar Brendan Cox, suami seorang Parlemen Inggris melalui akun twitternya.

Trump memang mempunyai pandangan politik yang menyatakan bahwa migran dari negara-negara mayoritas muslim mengancam keamanan Eropa dan Amerika Serikat. Dirinya sering mengutarkan pandangannya lewat twitter, dengan tweet atau re-tweet konten yang berkaitan dengan hal tersebut.. Namun, aksinya lagi-lagi menimbulkan kehebohan dan kegeraman oleh dunia.


Christa Calista / 00000013739
Referensi:

No comments:

Post a Comment

Perbedaan Latar Belakang Tidak Menghalangi Pangeran Harry dan Meghan Markle Untuk Menikah

Perbedaan Latar Belakang Tidak Menghalangi Pangeran Harry dan Meghan Markle Untuk Menikah               Jakarta, indonesia—Awal Nove...