00000011736
Elektabilitas Turun, Wasekjen Golkar Desak Setya Novanto Mundur
Kasus E-ktp yang menyeret nama ketua
umum Partai Golkar semakin memanas. Dianggap mempengaruhi elektabilitas partai
Golkar, Wasekjen mendesak agar Setya Novanto untuk mundur dari jabatannya di
Partai Golkar.
Setelah
resmi menjadi tahanan KPK yang terhitung sejak tanggal 17 November hingga 6
Desember 2017 mendatang guna memenuhi berkas-berkas kasus korupsi yang ia
lakukan, Setya Novanto di tempatkan di rumah tahanan Negara kelas I Jakarta
Timur Cabang KPK.
Karena
namanya tersangkut pada kasus korupsi pembuatan elektronik KTP atau E-ktp,
tentu saja hal ini membuat nama partai Golkar menjadi buruk. Hal ini di
karenakan Setya Novanto tellah menjabat menjadi ketua umum partai Golkar hingga
saat ini.
Wasekjen
Golkar pun mendesak Setya Novanto untuk mundur dari jabatannya dengan baik-baik
tanpa perlu jabatan tersebut dicopot paksa. Sudah di laksanakan rapat pleno
untuk membahas hal tentang pengganti posisi Setya Novanto sebagai Ketua Umum
Golkar.
Telah
banyak desakan, digelar musyawarah nasional luar biasa untuk mencari pengganti
Setya Novanto. Tetapi mereka tidak tahu apakah Setya Novanto bersedia melepas
jabatannya sebagai ketua umum atau tidak.
Sejak di
survey oleh salah satu lembaga survey poltracking Indonesia dalam hasil survey
nasionalnya, partai Golkar menempati posisi ketiga. Hal ini tentu saja hal yang
buruk bagi partai Golkar karena telah di salip oleh partai Gerindra di posisi
kedua.
References:
No comments:
Post a Comment