Untuk menjaga perekonomian agar tumbuh dengan baik saat
Indonesia memasuki tahun politik pada 2018, Presiden Joko Widodo atau yang
akrab disebut Jokowi meminta untuk tidak mencampuradukkan urusan politik dan
ekonomi.
Jelang Pemilihan kepala daerah ( PILKADA ) 2018 di 171
kabupaten, kota dan provinsi, Jokowi ingin agar ekonomi dan politik saling
berjalan di koridornya masing-masing.
Saat menghadiri CEO Forum di Kawasan Kuningan Jakarta pada Rabu
(29/11/2017), Jokowi mengatakan, "Tahun depan ada pilkada di 171 kabupaten
kota dan provinsi, saya ingin kita membiasakan urusan politik di politik,
ekonomi di ekonomi. Jangan dicampur aduk, jangan sampai Kadin jadi politikus”Dengan
begitu urusan politik dan ekonomi tidak tercampur aduk.
Jokowi juga mengatakan, "Yang
urusan politik ya politik, silahkan, tapi ekonomi jangan terpengaruh.
Terpengaruh enggak apa-apa tapi dikit saja. Dikit. Jangan memengaruhi
banyak,"
Sejak 2014 lalu,
Jokowi selalu bertanya kepada pengusaha mengenai investasi di Indonesia, tetapi
jawabannya hanya selalu "wait and see”
Ia juga menuturkan, pengusaha tidak akan mengembangkan
bisnisnya karena hanya menunggu dan melihat kondisi yang terjadi dan ke depan jika
tahun politik mempengaruhi perekonomian,
Presiden Jokowi
bilang, data-data yang ada saat ini sudah jelas menunjukkan bahwa ekonomi
Indonesia sudah berjalan dengan baik, maka dari itu, Jokowi mengajak semua
penguasa yang hadir untuk bekerja sama.
"Angka angka
sudah jelas, data data sudah jelas, mari lah kita bekerja keras untuk
memakmurkan, untuk mensejahterakan negara ini," ucap Jokowi.
-bianca-
No comments:
Post a Comment