Monday, December 4, 2017

Sosial Budaya Indonesia Terancam Besar

Di era globalisasi ini, mungkin sangat lah cepat berkembang tetapi, yang sangat sulit adalah di bidangsocial dan budaya untuk mempertahankan social dan budaya Indonesia. Ancaman berupa invasi serangan militer mudah dikenali, mudah dihadapi, dan senantiasa siap untuk itu.

Agus Suhartono waktu menerima anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka 2011 di Markas Besar TNI, cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (19/8/2011) mengatakan, TNI garda terdepan bangsa dan banteng terakhir Indonesia dalam menghadapi ancaman militer dimana pun datangnya.
Agus menjelaskan "Akan tetapi, sebaliknya, ancaman melalui nilai-nilai sosial dan budaya yang menggunakan media elektronik, seperti internet dan media lainnya, lebih sulit dikenali dan sasarannya adalah remaja serta genarasi muda. Oleh sebab itu, para anggota Paskibraka harus memperkukuh disiplin pribadi (self dicipline), memperkuat kepribadian, dan senantiasa peduli terhadap lingkungan”.
Dalam penjelasan tersebut, Panglima TNI mengatakan kisah singkat tentang perjuangan rakyat Aceh yang gagal karena putra-putri Aceh sendiri. Dikarenakan putra-puri Aceh sangat terpukau dengan harta dan nilai budaya asing.
Perjuangan Aceh yang melawan penjajah Belanda dengan cara menggunakan banteng untuk perlindungan rumpun aur yang lebat dan berduri yang tidak dapat di tembus oleh Belanda. Tetapi, Belanda mendapatkan saran perinta dari Hindia-Belanda, untuk menebarkan koin atau kepingan uang logam ke tengah-tengah daerah yang sulit di tembus oleh Belanda.
Putra-putri Aceh yang sangat terpukau dengan cahay kilauan dari uang logam berebutan untuk mendapatkannya, tanpa disadari mereka telah lengah dan merusak bentengnya sendiri. Dan akhirnya pasukan Belanda dapat mnembus banteng pertahanan rakyat Aceh.

Moral yang bisa di tangkap adalah generasi muda jaman sekarang ini mudah tepukau dengan nilai budaya Asing. Seharusnya harus bangga dengan bangsa sendiri, budaya asing belum cocok dengan budaya kita, tanpa disadari dapat mengakibatkan hancurnya bangsa kita sendiri.
Agus Panglima TNI meminta anggota Paskibraka 2011 bangga dengan budaya bangsa Indonesia. Jangan mudah terpukau atau kagum dari budaya asing karena nilai dan budaya asing belum tentu cocok dengan budaya kita.
Kehormatan romobongan anggota paskibraka ke Mabes TNI berjumlah 66 orang, perwakilan 33 provinsi di pimpin oleh Deputi Kementerian Pemuda dan Olahraga Jony Mardizal.


No comments:

Post a Comment

Perbedaan Latar Belakang Tidak Menghalangi Pangeran Harry dan Meghan Markle Untuk Menikah

Perbedaan Latar Belakang Tidak Menghalangi Pangeran Harry dan Meghan Markle Untuk Menikah               Jakarta, indonesia—Awal Nove...