Oleh: Clarissa Julia Scolastica (000 000 133 49)
(Sumber foto: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20170803163656-92-232260/perubahan-pola-belanja-masyarakat-bukan-alasan-daya-beli-lesu/)
Dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di
Jakarta Convention Center, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan daya beli
masyarakat Indonesia tidak melemah. Pertanyaan ini dilandasi dengan data yang
diterimanya, namun berbeda anggapan dengan para pengusaha ritel yang satu per
satu mulai melakukan penutupan cabang.
Dari data yang diterima oleh Jokowi, penerimaan Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) yang tumbuh 12,1% sementara tahun lalu hanya sekitar
2%. Tingginya pertumbuhan PPN ini menandakan peningkatan transaksi jual-beli
pada masyarakat. “Kalau PPN tumbuh artinya ada transaksi, ada jual beli,” kata
Jokowi.
Namun,
Pengamat ekonomi dari Institute For Economic and Development Finance (Indef)
Bima Yudhistira mengatakan bahwa pertumbuhan PPN tidak bisa menggambarkan
kondisi daya beli saat ini. Karena PPN naik disebabkan oleh perbaikan
adsministrasi dan meningkatnya kepatuhan wajib pajak tax amnesty. “Pengguna
e-faktur jumlahnya terus naik,” tuturnya saat kepada detikFinance, Rabu 29 November 2017.
Beberapa
toko ritel di Indonesia memilih untuk menutup gerainya pada tahun ini. Sebut
saja 7-Evelen, Matahari di Pasaraya Blok M dan Manggarai, diikuti oleh Lotus
Department Store dan Debenhams yang juga akan tutup. Peritel mengeluh sebab
permintaan masyarakat dan daya beli masyarakat kian berkurang.
Menurut
Bima Yudhistira, karena lemahnya daya beli, sector ritel pun ikut melemah.
“Sektor ritel melemah. FMCG hanya tumbuh 2,7% (year to date) hingga September
2017. FMGC tumbuh 11% pada periode sebelumnya. Penurunan belanja offline belum
sebanding dengan peningkatan belanja online, walau pangsa masih kecil,”
tambahnya.
Memiliki
opini berbeda, Jokowi yang memaparkan bahwa PPN yang naik ini seharusnya
memberikan perasaan optimis pada masyrakat Indonesia. “Momentum ini harusnya
memberikan optimis. Jangan pesimis. Ini kalangan dunia usaha juga kayaknya,
jangan senang yang pesimis-pesimis,” papar Jokowi.
SUMBER:
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/3747285/jokowi-daya-beli-masyarakat-ri-tidak-melemah
No comments:
Post a Comment