Direktur utama PT PLN
Sofyan Basyir berharap tarif beli listirk PLN dapat berkurang setidaknya bisa
mencapai US$0.04 per Kilowatt Hour (KWh) yang menurun dari rata-rata US$0.06
sampai US$0.07 per KWH.
Penurunan harga beli ini dikarenakan adanya kebijakan
baru perjanjian jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA), tariff beli
listrik PPA diatur dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM) yang terbit tahun ini.
Sofyan menyebutkan bahwa Tarif listrik untuk tahun di
atas 2019 dan 2020 mungkin bisa turun karena tariff beli dari IPP sudah murah,
sehingga dapat menurunkan BPP.
Walaupun demikian PLN masih terekanan karena kenaikan
batu bara hal ini dikarenakan 60 persen kapisitas pembangkit merupakan PLTU.
Tetapi ketertekanan ini bukanlah suatu bencana karena PLN tidak berencana
menaikan harga tariff listrik pada tahun 2018 meski PLN harus menanggung beban.
“Paling bagus itu kan kita berupaya turun, kan
meringankan masyarakat, industri, paling mahal ya tetap. Ya kita cari
efisiensi” ujar Sofyan.
Agar dapat meringankan beban, PLN berencana melakukan
efisiensi kembali untuk tahun depan. Tercatat pada tahun 2017 PLN telah
melakukan efisiensi sekitar Rp 6 trilliun hingga Rp 7 trilliun.
Source:
Ilustrasi:
No comments:
Post a Comment